Skip to main content

KECANTIKAN

Lowongan Kerja Penjahit (Dibutuhkan segera pemagang untuk Tim Produksi) di BABECOM.

LAGI CARI KERJA? INGIN MENDAPAT POSISI DI SEBUAH PERUSAHAAN? TAPI, BELUM PUNYA PENGALAMAN? Nah, program magang atau internship yang sedang dibuka oleh Babecom di Kota Surabaya ini merupakan wadah yang pas untuk kalian (khususnya yang baru lulus SMK Tata Busana). Berikut kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi pemagang di Babecom. Yakni : - Muslimah - Usia max 25 th - Belum menikah - Pendidikan min SMK (SMK Tata Busana diutamakan) - Mengetahui, memahami dan menguasi pembuatan pola, cutting, pengerjaan detailing (terutama untuk busana pria) - Aktif, Kreatif dan Inovatif - Dapat bekerja sama dengan tim dan target - Bersedia bekerja di kantor S&K akan disampaikan saat wawancara Untuk tahu informasi lebih lanjut, kalian bisa hubungi kontak CP Babecom melalui nomor whatsapp : +62 857 9073 3961 Atau, Bisa juga langsung kirim CV kalian melalui e-mail mereka di  babecom.03.08@gmail.com APPLY BEFORE 10 - 09 - 2022 MAGANG DULU, BARU KERJA  😀

Valentine's Day

By : Miftachul Janna
E-mail : jannamiftachul@yahoo.co.id
Website : www.miftachuljanna.blogspot.com




            “Bob, mulai hari ini kita putus ya. Aku sudah tak bisa lagi bersamamu.” Pinta Carissa. Carissa Liliana Putri gadis kalem yang dua tahun lamanya mengisi hari-hari Bobby Pradipta. “Tapi kenapa, Riss? Apa kamu sudah tidak sayang lagi sama aku? Atau ada yang lebih baik dari aku? Atau apa Riss? Jangan tinggalkan aku tanpa alasan!” Bobby terus bertanya. Dan bertanya. Karena ia merasa hubungan mereka baik-baik saja. Tapi mengapa Carissa kekasihnya yang childish itu tiba-tiba memutuskannya begitu saja.
Sejauh itu memang mereka backstreet. Kedua orang tua mereka tidak saling mengetahui. Karena saat itu mereka masih duduk dibangku kelas satu Sekolah menengah Atas. Dan orang tua mereka selalu dan selalu berkata. “Kamu tidak boleh pacaran dulu. Sekolah yang benar baru boleh pacaran.” Itu kata mereka. Dalam benak Carissa dan Bobby, “Mereka kolot. Kami pantas merasakan indahnya mencintai dan dicintai di masa SMA.” Namun pemikiran mereka berubah karena terbesit dalam benak mereka bahwa apa yang dilakukan kedua orang tau mereka itu ada benarnya. Bobby harus menjadi dokter terlebih dahulu baru dapat restu. Sedangkan Carissa juga. Mereka memilik cita-cita yang sama. Entah mengapa bisa kebetulan seperti itu. Sifat mereka juga hampir sama. Mungkin itu yang dinamakan cinta. Namun perjalanan masih jauh. Dan Carissa mulai berpikir ketidak sanggupannya melanjutkan hidup mengharuskan dia pergi dari sisi Bobby. Carissa hanya berfikir, “Bobby masih bisa meneruskan cita-citanya. Jadi seorang dokter yang mampu menolong orang-orang yang sedang kesakitan. Karena dia sudah menolongku selama ini. Untuk merasakan sembuh dari penyakitku. Walau bukan untuk sembuh sebenarnya.” Selama itu Bobby mampu memberikan Carissa senyuman untuk sisa hidupnya. Dan selang waktu berlalu, ketika Carissa semakin diterpa penyakit yang parah. Akhirnya Carissa pun memutuskan pergi ke luar negeri. Bukan untuk berobat. Karena Carissa sudah capek dengan infus dokter atau obat-obatan atau bahkan semua perlatan dokter. Carissa sudah letih. Dan tujuan Carissa pergi ke luar negeri hanya untuk menghabiskan sisa waktunya dan selain itu adalah agar Bobby mampu belajar kehilangan Carissa lebih cepat. Sebelum dia benar-benar merasakan kehilangan yang sebenarnya.
Bukan berarti selama di luar negeri Carissa terlepas untuk memperhatikan Bobby. Di negeri yang jauh dari Indonesia, Carissa selalu mengirimkan perhatian-perhatian melalui e-mail palsu yang dibuatnya. Bahkan setiap tahun Carissa tak pernah lupa mengucapkan Happy Birthday dan Happy Valentine kepada Bobby. “Semoga penyamaran dan kepalsuanku ni tetap bisa untuk mengisi harimu, Bob. Sekaligus di Indonesia kamu sudah punya pacar baru, namun aku akan tetap mengingatmu di sini. Bahkan nanti setelah aku pergi.” Carissa tak pernah mengharap hal yang sama terhadap Bobby. Carissa tak mau Bobby terus mengingatnya seperti apa yang dia mau. Carissa enggan Bobby mencintainya lagi, walau ia sendiri masih mencintai Bobby.
***
Empat tahun lamanya Carissa berjuang hidup dan tinggal di luar negeri. Selama itu pula Carissa mampu bertahan dari penyakit ganasnya. Namun saat menginjak tahun keempat Carissa mulai merasakan kesakitan lagi. Kali ini benar-benar sakit dirasanya. Meski begitu Carissa enggan pergi ke dokter atau untuk sekedar minum obat saja Carissa enggan. Malah yang dia lakukan adalah mengirim kartu ucapan Valentine’s days kepada Bobby satu minggu sebelum hari valentine. “Aku harap kartu ucapan ini sampai tepat tujuan dengan waktu yang juga tepat.” Ujar Carissa yang kala itu sedang terbaring lemah.
Orang tua Carissa yang mendengar kabar tersebut segera menjemputnya ke luar negeri. Mereka sudah cukup bahagia Carissa mampu bertahan selama itu. Dan mereka tak mau Carissa terus merasakan sakit. Sehingga harapan mereka, “Jika Carissa memang harus diambil Tuhan, kami ingin Carissa disemayamkan di negeri asal Carissa dilahirkan saja.” Itu yang menjadi alasan Carissa dijemput pulang ke Indonesia oleh kedua orang tuanya. Karena mereka tak mau melihat Carissa sekarat. Maka sesampainya di Indonesia mereka segera membawa Carissa ke salah satu rumah sakit. Membiarkan Carissa tertolong sebentar dengan bantuan pernapasan tau apa saja lah yang mampu membuat Carissa membuka matanya dan bernapas walau hanya untuk berkata sepatah dua kata. Harapan mereka tercapai setelah lima hari Carissa koma. Dan benarlah tepat seminggu setelah Carissa kambuh, Carissa kembali membuka matanya. Melihat sekelilingnya. Pandangan yang masih sayu itu segera tertuju ke seseorang yang sangat ia kenal. Itu Bobby. Yahh Bobby Pradipta. Sosok yang masih sama seperti dahulu. “Happy Valentine Riss... Kartu ucapanmu itu sudah sampai kepadaku. Namun ini yang aku mau. Kamu saja yang langsung datang dihadapanku mengucapkan itu.” ujar Bobby. Carissa tersenyum. Senyumnya kini serasa tak merasakan kesakitan lagi. Dipandangan kedua mata Carissa yang mulai berkaca-kaca. Bobby berkata, “Kamu tak perlu merasakan sakit lagi, Riss. Kali ini, aku sendiri yang akan menolongmu. Lihat ini Riss! Lihat! Aku sudah berhasil menjadi dokter seperti yang aku cita-citakan. Seperti yang kamu mau. Aku berhasil mewujudkannya Riss. Dan aku janji akan menolongmu dari kesakitan itu.” Ujar Bobby memberikan harapan terhadap Carissa. Carissa hanya terdiam. Tersenyum. Tanpa menjawab. “Aku sayang kamu, Bob...’ ujar Carissa sembari memberikan senyum terindah di kedua bola mata Bobby. Tak berapa lama, alat pendeteksi jantung Carissa berhenti menunjukkan tanda kehidupan. Carissa pun meninggal kala itu juga. Carissa meninggal di usia 23 tahunnya. Sewaktu Bobby menjadi dokter. Bobby pun tak mampu berkata apa-apa lagi. Leukemia yang diderita carissa memang sudah dalam stadium akut. Hanya bisa dibantu obat-obatan tanpa bisa disembuhkan. Bobby juga tak mau Carissa terus merasakan sakit. Bobby pun ikhlas. Dan mungkin itulah takdir Carissa. Dia harus pergi sekarang daripada nanti. Karena itu akan semakin menyakitinya.
***

Comments

Popular posts from this blog

Memperingati Hari Ibu : Sayang Bunda Padaku

By : Miftachul Janna E-mail : jannamiftachul@yahoo.co.id Website : www.miftachuljanna.blogspot.com             “Bunda, bisa jemput aku di sekolah sekarang?” pintaku melalui telepon genggam milikku itu.             “Iya, sayang... Memang kamu sudah pulang? Ini kan baru jam berapa?” kutenggok jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kiriku. Pukul sepuluh pagi lebih lima menit. Waktu yang masih pagi. Baru terpikir dalam benakku, pasti bunda khawatir ada apa denganku karena tak seperti biasanya aku pulang pagi seperti ini. Bunda yang mengangkat telepon di sebrang sana segera mengiyakan. Dan aku tau betul jika bunda segera meluncur ke sekolah untuk menjemputku.

Kutulis Untuk Ayah

By : Miftachul Janna E-mail : jannamiftachul@yahoo.co.id Website : www.miftachuljanna.blogspot.com             Banyak hal di dunia ini yang tidak kita mengerti. Begitu pula banyak hal yang tidak kita ketahui. Dan aku juga tidak tau mengapa aku dilahirkan dari seorang ibu yang bersuami seperti ayahku. Ayah yang menurutku selama ini mengacuhkan aku sebagai anaknya. Entah benar atau salahkah aku berkata seperti ini? Karena terkadang ibu yang sabar juga marah terhadap sikap ayah. Ibu adalah sosok ibu yang tidak pernah pantang menyerah. Sosok seorang wanita yang tegar bagiku. Karena dia mampu menghadapi ayahku yang notabene-nya seorang pemarah dan temprament, ibu tidak pernah berkata padaku untuk membenci ayah. Begitupula aku, tidak pernah berniat untuk membenci ayah. Karena bagiku baaimanapun dia, dia tetaplah ayahku.             Namun banyak hal di dunia ini yang tidak aku dapati penjelasannya. Mengenai mengapa ayahku mengacuhkanku? Sedari dulu,

Ketika Teknologi Digital Menghampiriku

By : Miftachul Janna E-mail : jannamiftachul@yahoo.co.id Website : www.miftachuljanna.blogspot.com Presented  by NGAWUR , Powered by Pusat Teknologi http://ngawur.org http://pusatteknologi.com http://bloggernusantara.com Ketika Teknologi Digital Menghampiriku Hmm. Mulai dari mana ya aku ngomongnya. Hehe. Mulai dari ketika Teknologi Digital menghampiriku aja deh. Teknologi Digital sudah tak bisa dipungkiri keberadaannya sekarang. Apalagi di kalangan remaja seperti aku ini. Teknologi digital pada dasarnya dibedakan menjadi 2 (dua) dari segi penggunaannya, yakni : a.        Segi Negatif Ketika alat-alat elektronik jatuh ke tangan manusia, alat-alat tersebut disalah gunakan. Mulai dari handphone yang untuk media porno. Televisi demikian pula. DVD demikian pula. Hmm. (banyak banget kayaknya kalau di ucapin satu-satu, hehe) Laptop, notebook, komputer untuk menghack situs seseorang maybe. Atau untuk menjelek-jelekan seseorang, komun