Skip to main content

KECANTIKAN

Lowongan Kerja Penjahit (Dibutuhkan segera pemagang untuk Tim Produksi) di BABECOM.

LAGI CARI KERJA? INGIN MENDAPAT POSISI DI SEBUAH PERUSAHAAN? TAPI, BELUM PUNYA PENGALAMAN? Nah, program magang atau internship yang sedang dibuka oleh Babecom di Kota Surabaya ini merupakan wadah yang pas untuk kalian (khususnya yang baru lulus SMK Tata Busana). Berikut kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi pemagang di Babecom. Yakni : - Muslimah - Usia max 25 th - Belum menikah - Pendidikan min SMK (SMK Tata Busana diutamakan) - Mengetahui, memahami dan menguasi pembuatan pola, cutting, pengerjaan detailing (terutama untuk busana pria) - Aktif, Kreatif dan Inovatif - Dapat bekerja sama dengan tim dan target - Bersedia bekerja di kantor S&K akan disampaikan saat wawancara Untuk tahu informasi lebih lanjut, kalian bisa hubungi kontak CP Babecom melalui nomor whatsapp : +62 857 9073 3961 Atau, Bisa juga langsung kirim CV kalian melalui e-mail mereka di  babecom.03.08@gmail.com APPLY BEFORE 10 - 09 - 2022 MAGANG DULU, BARU KERJA  😀

Mr. Stingy

By : Miftachul Janna
E-mail : jannamiftachul@yahoo.co.id
Website : www.miftachuljanna.blogspot.com

miftachuljanna.png


           “Udah? Segini aja smsmu? Ngga’ ada kata ngajakin aku hangout lagi kan? Yaudahlah.” Itu short message yang aku kirimkan ke ponsel kekasihku. Seorang cowok yang notabene-nya beruang dan ngga’ pernah perhitungan selama berpacaran denganku. Namun entah mengapa belakangan hari ini aku merasakan keganjalan yang teramat. Terutama pada hal perhitungan yang dulu ngga’ pernah dia permasalahkan. Seperti minggu lalu, “Kita mau kemana?” tanyaku. Dia hanya menggeleng. “Hmm... “ aku mengambek, memancing. “Nonton?” tawarnya. “He’em ayo...” akupun mengiyakan. Sesampainya di bioskop sebuah mall yang kita kunjungi waktu itu, dia menghentikan langkahnya. Aku yang heran segera memalingkan pandangan ke arahnya yang tak biasa. Dia berhenti. Dan berkata, “Kita jadi nonton?” itu katanya. Akupun mengganguk kecil. “Kamu ini kalau ditanya jawab yang bener!” nada suaranya mulai melengking. Entah apa yang salah, aku tak merasa berbuat salah. Wajah inocent yang waktu itu aku perlihatkanpun semakin membuatnya emosi. Dan dengan terang-terangan memarahiku di depan keramaian. Aku malu.  Tapi bukan rasa malu itu yang sedang aku pikirkan. Melainkan tingkahnya yang semakin hari semakin aneh. Toh, biasanya aku mengganguk tanpa menjawab dia sudah mengerti apa maksudku dan menerima ekspresiku itu. Lagipula aku mengganguk sembari tersenyum. “Hhhh...” akupun menghela napas panjang. Tak habis pikir lagi aku kembali memarahinya. Aku bilang, “Kamu ini kenapa? Dari tadi kayak males banget jalan sama aku? Ada acara?” aku celingukan memandanginya. “Kalau ngga’ terus kenapa tiba-tiba berhenti dan marah-marah? Kamu ngga’ mau bayarin aku nonton lagi? Oke, aku bisa bayar sendiri. Kalau emang kamu sekarang udah mulai perhitungan dan pelit terhadapku, aku takkan minta kamu yang bayarin lagi setiap kita jalan.” Ucapku panjang lebar. “Seharusnya kamu itu sadar kalau akhir-akhir ini kamu berubah. Udah jarang bahkan ngga’ pernah telepon aku lagi. Smspun sepatah dua kata. Yang paling membuatku sebal adalah kata-katamu kemarin. Yang kamu bilang, ngga’ ada duit padahal jelas-jelas aku tau di dompetmu tebel banget. Terus yang waktu kamu bilang, ini masih awal bulan jadi kalau bayarin aku mulu duit bulananmu ngga’ akan cukup sampai akhir bulan.” Ohh Tuhan, aku tak mengerti mengapa aku bisa protes sampai begitu. Mungkin kali ini dia sudah kebangetan. Karena setahu dan seingatku dia adalah cowok yang ngga’ pelit dan loyal banget. Dulu tanpa minta aku sudah dibelikan boneka, coklat, ice cream, dan lain sebagainya. Tapi sekarang? Nol.
miftachuljanna.png
            Bukannya aku cewek matre. Toh aku memang ngga’ pernah minta dibeliin ini itu yang berlebihan. Paling-paling ice cream. Coklat? Jarang. Boneka? Apalagi, ngga’ pernah. Hmm... buat aku itungan seorang cewek dibilang matre itu kalau setiap hari ngajakin jalan mintanya nonton, makan di tempat mewah dan bayarin belanjaannya. Nahh aku kan ngga’ pernah tuh kayak gitu. Tiap kali ditanya tempat makan aku selalu bilang ‘terserah kamu’ bukannya aku ngga’ mau tau, tapi tujuan aku bilang gitu karena aku ngga’ mau ngebebanin  dia dan disangka matre. Toh biar dia bisa ngehitung sendiri pengeluaran yang harus dia seimbangkan, agar ngga’ boros. Dan biar dia bisa nyesuaiin sam budgetnya. Tapi apa yang aku lakukan malah dipandang dan dinilai salah. “Ahh repot...” buatku dia yang dulu baiiikkkkk banget sekarang udah ngga’ karena dia udah jadi jelmaan Mr. Stingy yang aku benci. Karena buat aku cewek itu maunya selalu dimengerti, dan ngga’ mau dipelit merkeditin banget kayak gitu.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Memperingati Hari Ibu : Sayang Bunda Padaku

By : Miftachul Janna E-mail : jannamiftachul@yahoo.co.id Website : www.miftachuljanna.blogspot.com             “Bunda, bisa jemput aku di sekolah sekarang?” pintaku melalui telepon genggam milikku itu.             “Iya, sayang... Memang kamu sudah pulang? Ini kan baru jam berapa?” kutenggok jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kiriku. Pukul sepuluh pagi lebih lima menit. Waktu yang masih pagi. Baru terpikir dalam benakku, pasti bunda khawatir ada apa denganku karena tak seperti biasanya aku pulang pagi seperti ini. Bunda yang mengangkat telepon di sebrang sana segera mengiyakan. Dan aku tau betul jika bunda segera meluncur ke sekolah untuk menjemputku.

Kutulis Untuk Ayah

By : Miftachul Janna E-mail : jannamiftachul@yahoo.co.id Website : www.miftachuljanna.blogspot.com             Banyak hal di dunia ini yang tidak kita mengerti. Begitu pula banyak hal yang tidak kita ketahui. Dan aku juga tidak tau mengapa aku dilahirkan dari seorang ibu yang bersuami seperti ayahku. Ayah yang menurutku selama ini mengacuhkan aku sebagai anaknya. Entah benar atau salahkah aku berkata seperti ini? Karena terkadang ibu yang sabar juga marah terhadap sikap ayah. Ibu adalah sosok ibu yang tidak pernah pantang menyerah. Sosok seorang wanita yang tegar bagiku. Karena dia mampu menghadapi ayahku yang notabene-nya seorang pemarah dan temprament, ibu tidak pernah berkata padaku untuk membenci ayah. Begitupula aku, tidak pernah berniat untuk membenci ayah. Karena bagiku baaimanapun dia, dia tetaplah ayahku.             Namun banyak hal di dunia ini yang tidak aku dapati penjelasannya. Mengenai mengapa ayahku mengacuhkanku? Sedari dulu,

Ketika Teknologi Digital Menghampiriku

By : Miftachul Janna E-mail : jannamiftachul@yahoo.co.id Website : www.miftachuljanna.blogspot.com Presented  by NGAWUR , Powered by Pusat Teknologi http://ngawur.org http://pusatteknologi.com http://bloggernusantara.com Ketika Teknologi Digital Menghampiriku Hmm. Mulai dari mana ya aku ngomongnya. Hehe. Mulai dari ketika Teknologi Digital menghampiriku aja deh. Teknologi Digital sudah tak bisa dipungkiri keberadaannya sekarang. Apalagi di kalangan remaja seperti aku ini. Teknologi digital pada dasarnya dibedakan menjadi 2 (dua) dari segi penggunaannya, yakni : a.        Segi Negatif Ketika alat-alat elektronik jatuh ke tangan manusia, alat-alat tersebut disalah gunakan. Mulai dari handphone yang untuk media porno. Televisi demikian pula. DVD demikian pula. Hmm. (banyak banget kayaknya kalau di ucapin satu-satu, hehe) Laptop, notebook, komputer untuk menghack situs seseorang maybe. Atau untuk menjelek-jelekan seseorang, komun