Senyum Carissa

By : Miftachul Janna
E-mail : jannamiftachul@yahoo.co.id
Website : www.miftachuljanna.blogspot.com

 

            Baru kali ini Carissa Liliana Putri tersenyum ceria lagi berkat Bobby kekasihnya. Bobby Pradipta yang belakangan hari nampak berubah kini telah kembali pada sosoknya yang dahulu. Sosok yang membuat seorang Carissa yang manja benar-benar merasakan rindu terhadapnya. “Bob, aku seneng bisa ngelihat kamu balik lagi kayak gini. Aku kangen Bob sama kamu...” ujar Carissa menundukkan kepala. Tanpa balasan Bobby segera menggelamkan kekasihnya yang childish itu dalam dekapnya. Carissa tersenyum, matanya berbinar memandang Bobby. “Sssttt, udaan ahh melow-melownya, Riss! Ayo ikut aku sekarang.” Perintah Bobby. “Kemana?” balas Carissa. “Beli ice cream...” jawab Bobby. Dan lagi-lagi Carissa menyunggingkan senyum lebar. Manis sekali.

 

            Malam harinya. “Kamu tau ngga’ dear hari ini aku seneng banget si Bobby udah balik kayak dulu lagi. Awalnya aku udah pesimis banget ngelihat Bobby yang berubah. Aku takut kehilangan Bobby. Sebenarnya bukan takut kehilangan dia, tapi aku takut kehilangan semua perhatian yang dia berikan kepadaku itu. Bagiku Bobby adalah cowok pertama yang bisa mengobati luka-luka masa laluku. Mengembalikan semangat hidupku ketika kedua orang tuaku bercerai dan dia juga mampu menjadi sosok dewasa diantara sifatnya yang pemarah dan temprament itu. Walau pemarah dan temprament, aku tau bahwa sebenarnya dia juga berhati lembut sepertiku, seperti manusia pada umumnya yang mempunyai hati. Aku juga tau apa yang menyebabkan dia berubah belakangan hari itu. Dan setelah aku mendengarkan penjelasannya aku pun mengerti apa alasannya, dia sedang ada masalah keluarga dengan kedua orang tuanya. Aku berharap Bobby tidak memiliki nasib yang sama denganku. Memiliki keluarga broken home itu teramat menyakitkan. Dan aku tidak mau melihat Bobby kesakitan lagi. Sudah cukup sifatku yang egois saja yang menyakitinya. Tak boleh ada lagi yang membuatnya sakit. Karena aku sayang padanya. Seperti dia sayang kepadaku.” Sembari Carissa menutup diarynya, dia pun berucap dan berharap agar Bobby baik-baik saja dan tetap menjadi Bobby yang selama ini Carissa kenal. Larut pun mulai tiba, Carissa segera mengistirahatkan tubuhnya yang letih.

***

            Keesokan harinya. Carissa menatap langit dengan pandangan yang berbinar. Eloknya langit kala itu membuatnya semakin ceria. Lihat saja wajah oval berkulit putih miliknya itu, semakin nampak bersinar.

Di depan halaman rumahnya, sudah terparkir mobil Bobby yang siap mengantarnya pergi berkuliah. Dengan bergegas dia pun menuju arah Bobby yang sudah menunggu. Di sambutnya kecupan hangat dari Bobby tepat dikeningnya. Alangkah bahagianya Carissa, kini dia sudah tidak lagi merasa kesepian. Karena semenjak orang tuanya bercerai Carissa memilih tinggal bersama neneknya yang sebatang kara. Sama halnya dengan dirinya. Tapi semua itu sirna setelah ia bertemu dengan Bobby. Semua kehidupannya telah berbeda, yahh itu karena Bobby. Dan mungkin itulah yang juga diharapkan Carissa, agar dia juga mampu menjadi sosok Bobby yang siap menemaninya kala bahagia dan bersedih.